PBA IAIN Manado-Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Dengan masyarakat muslim sebagai penduduk mayoritas dan Islam sebagai agama dominan di Indonesia, menjadikan sebagian besar aktivitas di tengah masyarakat kental dengan nuansa dan identitas keislaman. Begitu pula dengan penggunaan Bahasa Arab yang sangat identik dengan Islam. Hal tersebut menjadikan pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia memiliki cara pandang terbatas.

Hal tersebut yang menjadi dasar pemikiran sehingga pada hari Selasa, 15 Desember 2020 – Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado menyelenggarakan sebuah kajian ilmu dalam bentuk Webinar Nasional dengan mengangkat tema “Bahasa Arab untuk Semua (للجميع العربية اللغة).” Tema tersebut dipandang tepat untuk didiskusikan lebih jauh mengingat IAIN Manado memiliki posisi yang strategis di tengah masyarakat multikultur. Selain itu, kegiatan ini juga adalah bentuk perayaan atas deklarasi bahasa Arab sebagai bahasa International yang oleh UNESCO ditetapkan jatuh pada tanggal 18 Desember 2020 mendatang.

Webinar nasional ini menghadirkan dua narasumber yang telah memiliki banyak pengalaman di bidang bahasa Arab baik dalam cakupan lokal, nasional maupun internasional. Kedua narasumber tersebut masing-masing adalah Dr. H. Lalu Supriadi bin Mujib, Lc., M.A yang merupakan dosen UIN Mataram dan Dr. H. Saiful Mustofa, M.Pd yang merupakan dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Kegiatan ini dipandu oleh Sulaiman Mappiasse, Lc. M.Ed., Ph.D. dan dihadiri oleh ± 200 peserta yang berasal dari berbagai institusi yang tersebar di Indonesia dan luar negeri.

Dalam laporannya, Misbahuddin, M.Th.I selaku ketua panitia menyampaikan bahwa kedudukan dan peran setiap bahasa adalah sama. Bahasa apapun itu, tanpa terkecuali termasuk bahasa Arab itu sendiri. Maka sangat bijak rasanya, jika bahasa Arab juga diperlakukan sebagaimana bahasa lain pada umumnya, yaitu sebagai alat berkomunikasi, baik pada ranah lokal, nasional, maupun internasional.
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Warek I, Bapak Dr. Ahmad Rajafi, M.HI yang pada kesempatan tersebut mewakili Rektor IAIN Manado. Dalam pidatonya, beliau menyarankan agar program untuk mengembangkan skill kebahasaan terus dijalankan. Beliau berharap agar terselenggaranya kegiatan ini mendorong lahirnya sebuah klub bahasa, khususnya di lingkungan prodi Pendidikan Bahasa Arab.
Materi diawali dengan pemaparan narasumber pertama yang membahas tentang pentingnya membangun relasi dan kemitraan antarlembaga dewasa ini. Pertumbuhan sebuah lembaga bahkan negara membutuhkan keterlibatan dan peran dari luar. Namun dalam membangun relasi ada beberapa hal yang sebaiknya ditingkatkan, seperti: peningkatan SDM; peningkatan bentuk kerjasama; dan penguasaan alat diplomasi yang dalam hal ini adalah bahasa. “Penguasaan bahasa asing memang bukan segalanya, namun kita tidak akan bisa melakukan apa-apa tanpa bahasa, “terang alumni S3 Omdurman Islamic University Sudan tersebut.

Nada yang serupa juga disampaikan oleh narasumber kedua. Beliau menyampaikan bahwa peluang beasiswa ke luar negeri sangatlah banyak. Setiap negara mendapat kuota atau jatah yang disesuaikan dengan jumlah penduduk. Dengan posisi Indonesia sebagai negara yang menduduki peringkat ke-4 sebagai negara berpenduduk padat, maka Indonesia memiliki kuota yang lebih. Sayangnya peluang tersebut hanya menyerap sedikit pelajar/mahasiswa Indonesia lantaran penguasaan bahasa yang lemah. Narasumber kedua juga memotivasi para peserta seminar, baik dari kalangan mahasiswa, guru, dan dosen, alumni King Saud University dengan memberikan informasi beasiswa yang dapat diperoleh melalui KBRI, link pendaftaran website, KSU, dan PPI.


Sebelum memulai sesi tanya jawab, moderator memantik dengan mengemukakan beberapa poin seperti: bagaimana sebaiknya bahasa Arab diajarkan dan dikembangkan; kedudukan bahasa sebagai bagian dari budaya; peran bahasa sebagai alat diplomasi; dan bahasa Arab sebagai bahasa identitas. Pada penghujung kegiatan, moderator menyampaikan agar menindaklanjuti output dengan memanfaatkan informasi dan membentuk jejaring, baik di dalam maupun luar negeri sesuai yang telah disampaikan oleh kedua narasumber demi kemajuan dan pengembangan IAIN Manado ke depannya. (admin)

Post a comment

Your email address will not be published.

Related Posts