PBA IAIN Manado-Kebangkitan era society 5.0 sebagai dampak pertumbuhan teknologi yang semakin hari, semakin tidak terbendung. Laju pertumbuhan yang semakin cepat ini, menuntut manusia agar segera beradaptasi jika tidak ingin tergilas. Terutama dengan kemunculan Artificial Intelligence yang dikhawatirkan dapat mengambil peran manusia di berbagai aspek. Olehnya itu, untuk menyambut era society 5.0, tepatnya pada Rabu, 25 Oktober 2023, PBA IAIN Manado menyelenggarakan Kuliah Tamu dengan mengusung tema “ChatGPT dan Implikasinya (Terhadap Karya Tulis Ilmiah dan Penerjemahan); Berkah atau Musibah? Pemilihan judul menyesuaikan dengan karakter lembaga sebagai institusi pendidikan dan program studi yang lebih spesifik pada pengkajian dan penerapan bahasa. Selain itu, alasannya juga pada viralnya penggunaan chatGPT pada ruang lingkup akademik yang menimbulkan perasaan dilematis. Sebab keberadaan aplikasi ini tentu akan memudahkan pengerjaan tugas akademisi karena mampu memberi solusi secara instan. Namun pada sisi lain, dikhawatirkan jika penggunaannya dapat melemahkan kompetensi.

Dr. Zainuddin Soga, M.Pd.I. selaku kaprodi PBA IAIN Manado dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk implementasi kerjasama lembaga yang disahkan melalui penandatanganan nota kesepahaman. Adapun narasumber dalam kuliah tamu ini adalah Dr. Ibnu Rawandhy N. Hula, M.A. sebagai Kepala Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Sultan Amai Gorontalo, dan Haeruddin, S.S. M.A. sebagai Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Universitas Hasanuddin Makassar. Sedangkan yang bertindak sebagai moderator adalah Irfan, M.Pd.I. selaku Dosen PBA UNM Makassar.

Pada sesi pemaparan materi, secara garis besar kedua narasumber menyampaikan bahwa kemajuan teknologi, termasuk kemunculan Artificial Intelligence adalah sebuah keniscayaan yang harus diterima. Seperti ChatGPT, sebaiknya penggunaannya, baik oleh mahasiswa maupun dosen tidak dibatasi, namun diajarkan untuk menerapkan sesuai fungsi dan peran aplikasi tersebut. Sebab pada hakikatnya, aplikasi itu bersifat netral, maka dampak yang ditimbulkan tentu sangat bergantung pada penggunanya. AI sangat mungkin menjadi “berkah” jika digunakan secara bijak, dan juga sangat mungkin menjadi “musibah” jika keliru menggunakannya.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dr. Arhanuddin Salim, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Manado. Turut hadir mendampingi para jajaran pimpinan, yaitu Wakil Dekan I, II dan III FTIK IAIN Manado, serta Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Manado.
Adapun peserta dalam kuliah tamu ini sekitar 150 orang yang terdiri dari mahsiswa/wi, guru, praktisi bahasa, dan dosen, baik dari lingkungan IAIN Manado maupun dosen dari perguruan tinggi lain seperti IAIN Curup, UIN Salatiga, Unhas, UNM, IAIN Sultan Amai Gorontalo, UIN Datokarama Palu, UIN Alauddin Makassar, UIN Samarinda dan lain-lain.


Sebagaimana narasumber, dalam sabutannya, Dekan FTIK juga menegaskan bahwa pemilihan tema pada kuliah tamu ini sangat relevan dengan kondisi yang dihadapi dalam dunia akademik. Dimana penggunaan ChatGPT pada bidang akademik memiliki intensitas yang tinggi. Artinya, akademisi seperti mahasiswa, dosen, guru dan profesi pendidikan lainnya sangat bergantung pada AI ini dalam membantu penyelesaian persoalan akademik yg mereka hadapi. Namun harapannya, melalui kuliah tamu ini, diharapkan dapat memberikan perspektif penggunaan ChatGPT yang tepat guna agar mendatangkan keberkahan, seperti peningkatan kualitas Karya Tulis Ilmiah dan Penerjemahan. (admin)

Post a comment

Your email address will not be published.

Related Posts